ASSALAMUALAIKUM SELAMAT DATANG DIBLOG Q

Kamis, 02 Desember 2010

kesetaraan gender

1. Kesetaraan dan keadilan gender dalam konteks budaya
Faktor historis menunjukkan, selama ribuan tahun perempuan terus-menerus hidup dalam dominasi ’laki-laki’ hampir di semua lapisan masyarakat. Penyebabnya, hampir dapat dipastikan karena kebanyakan mereka menganut ’mazhab patriarki’ yang menimbulkan ketidakadilan gender.
Ketidakadilan yang disebabkan oleh pembedaan jenis kelamin ini berakibat pertama, terjadinya marjinalisasi dan pemiskinan terhadap perempuan. Kedua, terjadi subordinasi terhadap potensi perempuan dengan asumsi perempuan kurang cerdas, tidak terampil, lemah, emosional, dan sebagainya. Ketiga, terjadi pelabelan negatif terhadap perempuan yang mengakibatkan diskriminasi terhadap mereka. Keempat, terjadi kekerasan terhadap perempuan, baik fisik maupun psikologis, dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun negara. Karena sesungguhnya budaya patriarki ini mengakibatkan terhambatnya aktualisasi perempuan yang telah terjamin dalam Alquran.
Allah swt. telah menciptakan lelaki dan perempuan dengan perbedaan kodrati sedemikian rupa. Ini tidak lain agar mereka mampu bekerja sama dengan harmonis dalam melaksanakan fungsinya sebagai khalifatullah di bumi dengan tetap menjunjung tinggi kesetaraan.
Mahmud Syaltud pernah mengatakan, potensi kemanusiaan lelaki dan perempuan dapat dikatakan sama. Sebab, Allah swt. telah menganugerahkan kepada lelaki dan perempuan kemampuan yang cukup untuk memikul tanggungjawabnya. Karenanya, jika kita kutip sebuah Hadis Nabi yang artinya “perempuan adalah tiang negara”, itu berarti betapa perempuan merupakan sosok yang kuat, dan patut dimuliakan di dunia ini.
Hadis riwayat Bukhari pun menyatakan agar seorang anak berlaku baik terhadap orang tuanya, dengan melipatkan tiga kali untuk ibu dibanding bapaknya. Ini mengisyaratkan, ajaran Islam telah mengangkat derajat perempuan pada derajat yang tinggi. Dalam konteks ibu, ini menyadarkan semua pihak bahwa fungsi reproduksi yang dimilikinya sangat penting, bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk kelangsungan hidup umat manusia.Dengan peran penting perempuan, tidak hanya di rumah tangga namun juga negara ini
2. Kesetaraan dan keadilan gender dalam konteks politik
Wanita mempunyai hak, kewajiban dan peluang yang sama dengan kaum pria. Sebagai warga Negara, iad ijamain olehUUd 45, GBHN, dan peraturan perundang –undangan lainnya. Begitu juga dengan islam, wanita juga mempunyai hak dan kesempatan berkarier dengan tidak melalaikan fungsi dan kedudukan nya sebagai wanita. Cukup bamyak ayat al qur’an dan hadist nabiyang mendorong wanita untuk berkarier.
Seperti firman Allah dibawah ini :
 •                        •      
32. Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (Q.S. An Nisa :32 )
Ayat tersbut memberikan dorongan bahwa kaum wanita pun bisa berkarier dan dapat mencapai prestasi sama dengan kaum pria, bergantung pada usaha dan doanya.
                         •     
77. Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S. Al Qashash:77)
Ayat ini merupaskan perintah bagi pria dan wanita untuk berusaha atau berkarier agar bisa mencapai kehidupan bahagia didunia dan diakhirat.
            •    
124. Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.(Q.S. An Nisa :124)
Allah akan menjamin ( memotivasi ) pria maupun wanita yang mau bekerja atau berkarier dalam bidang apa saja yang tergolong pekerjaan Baik dan (halal )
Sedangkan sabda rasulullah yang dapat memotivasi wanita untuk berkarier diantaranya sebagai berikut.
“sebaik-baik manusia adalah yang pakling berguna bagi manusia lain.”(HR al- Qadhri dari jabir)
Hadis inimemberikan motivasi kepada manusia (pria dan wanita 0 agar berlomba-lomba melakukan pekerjaan dalam bidang apa saja yang bermanfaat bagi orang banyak sehingga setiap orang dipacu untuk berprestasi.
Ummi athiyah r.a berkata,
“ aku pernah bersama nabi saw. Berperang sampai 7 kali. Aku menjaga kendaraan mereka , aku memasakkan makanan mereka, aku mengobati yang luka, dan aku merawat mereka yang sakit.” (HR Ahmad,Muslim dan Ibnu majah )
Hadis ini cocok untuk memotivasi wanita agar berkarier dalam bidang militer, kesehatan (pertawat ), usaha catering, restoran, dan kendaraan. Disana juga terkandung makna walaupun berkarier didalam militer, namun pekerjaan bagi wanita itu disesuaikan ( bukan dibedakan ) dengan fungsi dan kodratnya sebagasi wanita.
Beberapa ayat al-Qur’an Dan hadis Nabi tersebut cukuip sebagai bukti bahwa ajaran islam menjunjung tinggi hak-hak kaum wanita . Islam memberikan dorongan yang kuat agar para muslimah mampu berkarier disegala bidang sesuai dengan martabat Dn kodratnya sebagai wanita. Islam membebaskan wanita dari belenggu kebodohan, dan ketertinggalan, dan perbudakan.
3. kesetaraan dan keadilan gender dalam konteks agama (islam )
Sebagaimana kita ketahui, sebelum islam datang (zaman jahiliah ) kedudukan kaum wanita sangat direndahkan. Setelah agama islam dating, diseimbangkan (dinaikkan ) derajatnya .kalau islam menetapkan hak dan kewajiban pria maupun wanita ada yang sama dan ada yang berbeda , itutidak mempersoalkan kedudukannya, tetapi fungsi dan tugasnya semata-mata ditujukan agar mereka mampu mendarma bakti kan dirinya untuk mengabdi kepada Nya, ebagaimana firman Allah SWT dalam Al qur’an :
      
56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.(Q.S. Az Zaariyat:56)

Dalam banyak hal, wanita diberikan hak dan kewajiban serta kesempatan yang sama dengan pria . Namun, dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan kodrat dan martabat wanita , islam menempatkan sesuai dengan kedudukannya.beruikut ini akan disebutkan titik-titik persamaan antara pria dan wanita d alam islam. Menurut Muhammad Tha’mah al Qudhah, ada beberapa persamaan antara kedudukan wanita dan pria , diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sama nilai ketakwaannya. Manusia memang diciptakan oleh Allah SWT berbeda-beda jenis kelamin, suku, dan bangsa . namun yang dinilai paling mulia disisi Allah bukan berdasarkan itu semua, melainkan bedasarkan ketkwaannya Allah berfirman ‘
 ••           •
     •    
13. Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

2. Keduanya diciptakan dari diri yang satu dan melewati fase-fase pertumbuhan yang serupa, yaitu dari air mani, darah daging tulang, dan seterusnya . sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah An Nisa :1
3. Pada dasarnya , lelaki dan wanita sama nilainya. Iamenjadi mulia dan tinggi karena iman dan budi pekerti yang luhur. Ia menjadi hina dan rendah dengan kekafiran dan penyimpangan. Sebagaimana Allah SWt berfirma dalam surah asy-Syam :7-10
4. Laki-laki dan perempuan sama berhak memperoleh kesempatan beribadah, sma memperoleh ampunan d an pahal yang besar. Sebagi mana AllahSWT berfirman dalam surah Al- Ahzab :35
5. Sama dalam meartabat kemanusiaan, sebagaimana firman-Nya dalam surat at-Takwir: 8-9
6. Sama- sama berhak dalam kesempatan menuntut ilmu sebagaimana disebutkan dalam hadits
“ menuntut ilmu wajib atas setiap muslim ( baik muslimin maupun muslimah ) (HR IbnuMajah )
7. Sama dalam hal menerima hukumanm, sebagai mana Firman Nya dalam surat al- Maa’idah : 38
8. Sama dalam penilaian iman dan amal sebagai mana firman-Nya dalam surah al –Imran : 195
9. Sama- sama saling menolong dan sama-sama mengerjakan amar ma’ruf nahi munkar sebagimana dalam firman-Nya dalam surah at –Taubah :71
10. Wanita jug sama peluangnya dalam mengerjakan amal saleh ( berkarier 0 dalam semua bidang kehidupan seperti bidang pendidikan, kesehatan , kebudayaan, ekonomi, hokum, politik dan lain-lain. Sebagaimana firman- Nya dalam surah an –Nahl : 97

Tidak ada komentar:

Posting Komentar